Pekerjaan Rumah (PR)
Tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan
metode yang tepat sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri dalam suatu
tujuan.
Dalam Santhi Meilae Sandy (2004: 8)
metode
pemberian pekerjaan rumah (PR) merupakan salah satu dari metode pemberian
tugas yang
dapat digunakan.
Pekerjaan
rumah yang
dimaksud agar siswa dapat mengulang pelajaran di rumah dan memantapkan konsep
yang telah dipelajari lagi di kelas juga merangsang siswa agar berusaha memupuk inisiatif, bertanggung
jawab dan berdiri sendiri.
Pekerjaan rumah merupakan wilayah di mana para
guru dan orang tua melakukan sharing
atau hubungan yang paling kongkrit mereka untuk memberi keuntungan kepada anak. (Raymond, 2004: 76)
Karena fungsi pekerjaan rumah membantu bukannya
mempersulit anak-anak untuk belajar. Artinya pekerjaan rumah merupakan pesan harian
guru kepada orang tua, dengan mengatakan secara tidak langsung.
Ruseffendi E.T. dalam Santhi
Meilae Sandy mengemukakan
bahwa: “salah satu ciri khas pemberian tugas ini adalah adanya tugas dan
pertanggung jawaban yang diberi tugas-tugas (siswa)”. (Santhi Meilae Sandy, 2004: 2)
Agar dapat mempertanggung jawabkan tugas yang
diberikan atau dibebankan kepadanya, guru menyediakan waktu dalam kegiatan
belajar mengajarnya untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk membahas
pekerjaan rumah yang telah ia kerjakan.
Hamalik dalam Yuyun Yuliawati menyatakan bahwa: “PR
adalah suatu tugas yang diberikan oleh guru kepada murid, tugas tersebut
dikerjakan dan diselesaikan di rumah dalam suatu mata pelajaran.” (Yuyun Yuliawati, 2004: 9)
Berdasarkan uraian pekerjaan rumah (PR) di atas, maka PR di sini adalah beberapa soal
matematika yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sudah diberikan. Soal
tersebut secara khusus dipilih oleh guru dan diberikan kepada siswa untuk
dikerjakan di rumah dalam jangka waktu yang telah ditentukan, dan hasilnya
diperiksa, dinilai oleh guru lalu dikembalikan lagi pada murid.
1)
Kriteria PR yang baik
Dalam pemberian rekerjaan rumah dianjurkan pada guru
dalam memberikan pekerjaan rumah jangan terlalu sulit atau sukar sehingga akan menyebabkan siswa menjadi enggan berfikir positif terhadap pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru karena tidak ada waktu bermain, tidur terpaksa terlambat, bangun
harus pagi-pagi, mencari orang untuk dapat menolong, dan lain-lain. Adapun kriteria PR yang baik, (http://icas66.blogspot.com/
dampak-pemberian-PR-terhadap-penguasaan) diantaranya:
1) Pekerjaan rumah yang
diberikan hendaklah bervariasi, sesuai dengan tingkat
kesukaran soal dan di sesuaikan dengan kemampuan siswa. (2) Lama waktu pemberian
pekerjaan rumah hendaklah jelas, sehingga tidak merupakan beban yang
berlarut-larut dan menumpuk bagi siswa. (3) Berikan pekerjaan rumah sesuai dengan
materi yang sedang dipelajari kemudian diperiksa dan diberi penghargaan berupa
nilai. (4) Soal-soal pekerjaan rumah yang tidak bisa dikerjakan siswa
hendaknya dibahas. (5) Berikan sangsi bagi siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah.
2)
Teknik Pemberian PR
Menurut Yuyun Yuliawati (2004: 17) teknik pemberian
PR di sini adalah guru
memberikan beberapa soal matematika yang berkaitan dengan
materi pelajaran yang sudah diberikan. Soal tersebut secara khusus dipilih oleh
guru dan diberikan kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dalam jangka waktu
yang telah ditentukan, dan hasilnya diperiksa, dinilai oleh guru lalu
dikembalikan lagi pada siswa.
3)
Deskripsi Peran dan Tanggung Jawab Guru terhadap PR
Peran guru dalam proses
belajar mengajar meliputi banyak hal seperti sebagai pengajar, manajer kelas,
supervisor, motivator, konsuler, eksplorator, dsb. Adapun peran guru terhadap pekerjaan rumah adalah sebagai pendidik (nurturer)
merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan
dorongan (supporter), tugas-tugas
pengawasan dan pembinaan (supervisor)
serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu
menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah pada khususnya. Tugas-tugas
ini berkaitan dengan pemberian
PR untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap materi-materi yang
sudah di sampaikan dalam proses pembelajaran. (http://www.psb-psma.org/content/blog/peranguru)
Selain mengajar, guru juga
mempunyai tanggung jawab,
seperti mengadakan evaluasi setiap waktu untuk
mengetahui apakah perkembangan anak didik berjalan dengan baik. Dengan pemberian PR kepada siswa dan memberikan bimbimgan kepada peserta didik apabila menemui kesulitan
dalam mengerjakan PR.
Sementara itu, menurut
Oemar Hamalik tugas dan tanggung jawab guru salah satunya, yaitu:
Melakukan diagnose atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian
atas kemajuan belajar.
Pengadaam penilaian atas kemajuan belajar di sini guru dapat memanfaatkannya
dengan memberikan penugasan kepada peserta didik dalam bentuk PR.(http://indramunawar.
blogspot.com/fungsidantanggungjawabguru)
4)
Deskripsi Peran dan Tanggung Jawab Siswa terhadap
PR
Siswa memiliki peran yang sangat penting terhadap PR, karena pekerjaan
rumah sendiri diberikan oleh guru untuk dikerjakan oleh siswa dalam kurun waktu
yang ditentukan. Adapun peran siswa terhadap pekerjaan rumah berkaitan dengan mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan oleh guru agar anak itu menjadi
patuh terhadap aturan-aturan sekolah. Tugas-tugas yang dikerjakan siswa
berkaitan tidak lain adalah
PR. Setiap siswa harus menanamkan rasa tanggung jawab pada
diri masing-masing. Tanggung jawab siswa terhadap
PR, mengerjakan tugas sekolah (pekerjaan rumah) yang
sudah diberikan kepadanya
dalam proses pembelajaran pada khususnya (http://hlasrinkosgoro
bogor.wordpress.com/tanggungjawabseorangsiswa)
Karena pada
dasarnya PR yang diberikan bermanfaat untuk anak agar
dapat berlatih mempunyai rasa tanggung jawab terhadap suatu tugas. PR akan
mematangkan konsep anak atas pelajaran yang sudah diperoleh di sekolah. Itu sebabnya,
PR biasanya berupa latihan soal atau prakarya sederhana. (http://lifestyle.okezone.com/read/pentingnya-mengerjakan-pr-bagi-anak)
Berdasarkan uraian di
atas, maka PR di ini adalah beberapa soal matematika yang berkaitan dengan
materi pelajaran yang sudah diberikan. Soal tersebut secara khusus dipilih oleh
guru dan diberikan kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dalam jangka waktu
yang telah ditentukan, dan hasilnya diperiksa, dinilai oleh guru lalu
dikembalikan lagi pada siswa.
Sumber :
- Sandy, Meilae Santhi. 2004. Skripsi: Pergbandingan prestasi siswa dalam
Matematikanantara siswa yang mendapatkan pembahasan PR dalam kelas dan yang
mendapat petunjuk penyelesaian di kelas I SMK Samudra Nusantara Astanajapura
Kab. Cirebon. Cirebon: Universitas Swadaya Gunungjati.
- J, Raymond Wlodkowski, Judith H. Jaynes. 2004. Motivasi Belajar. Depok:
Cerdas Pustaka.
- http://icas66.blogspot.com/dampak-pemberian-pr-terhadap-penguasaan/
di unduh pada tanggal 15 April 2011, jam 21:33.
- http://indramunawar.blogspot.com/fungsidantanggungjawabguru/ diunduh
pada tanggal 15 April 20011, jam 20:56.
- http://hlasrinkosgorobogor.wordpress.com/tanggungjawabseorangsiswa/
di unduh pada tanggal 15 April 2011, jam 21:10.
No comments:
Post a Comment