Konsep tentang Komunikasi
Komunikasi (secara konseptual) yaitu
memberitahukan (dan menyebarkan) berita, pengetahuan, pikiran-pikiran dan
nilai-nilai dengan maksud untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yang
diberitahukan menjadi milik bersama. Menurut Bambang Warsita (2008:96), Kata
komunikasi ( bahasa Inggris : Communication ) berasal dari kata kerja
Latin ”communicare”, yang berarti ”berbicara bersama, berunding,
berdiskusi dan berkonsultasi, satu sama lain”. Kata ini erat hubungannya dengan
kata Latin ”communitas”, yang tidak hanya berarti komunitas/masyarakat
sebagai satu kesatuan, tetapi juga berarti ikatan berteman dan rasa keadilan
dalam hubungan antara orang-orang satu sama lain ( Suwito,1989:1).
Secara
etimologis, komunikasi berasal dari kata to communicate, definisi kata communicate
adalah upaya untuk membuat pendapat, menyatakan perasaan, menyampaikan
informasi dan sebagainya agar diketahui atau dipahami oleh orang lain. Arti lain
dari komunikasi adalah berbagi (to share) atau bertukar (to exchange)
pendapat, perasaan, informasi dan sebagainya. ( Bambang W, 2008 : 96).
Menurut Alo Liliweri (1994 : 45), Komunikasi dapat
diklasifikasikan dalam berbagai cara. Kita dapat membagi komunikasi ke dalam:
1. Komunikasi verbal
(komunikasi dengan menggunakan kata-kata) Komunikasi verbal dibagi 2 yaitu
komunikasi verbal lisan dan komunikasi verbal tulisan.
2. Komunikasi nonverbal (komunikasi tanpa menggunakan
kata-kata atau pesan-pesan yang dinyatakan lewat sarana, dalam bentuk isyarat,
sikap, tingkah laku, gambar-gambar, dan lain-lain).
Menurut Bambang Warsita (2008:97), Tindakan komunikasi
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1.
Secara langsung ( seperti berbicara tatap muka, melalui
telepon dan lain-lain ).
2.
Secara tidak langsung (dengan menggunakan media atau
peralatan tertentu, seperti penyampaian informasi lewat surat, surat kabar, televisi,
radio, dan lain-lain).
Bambang Warsita (2008:97) berpendapat bahwa, komunikasi
merupakan peristiwa sosial dan terjadi ketika manusia berinteraksi dengan
manusia lainnya. Komunikasi dapat terjadi dimana-mana tanpa mengenal tempat dan
waktu, jadi komunikasi merupakan persyaratan kehidupan manusia.
Komunikasi yang efektif dan
efesien memiliki beberapa karakteristik, yaitu sebagai berikut :
1.
Komunikasi adalah suatu proses,
2.
Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan mempunyai
tujuan,
3.
Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama
dari para pelaku yang terlibat,
4.
Komunikasi bersifat simbolis,
5.
Komunikasi bersifat transaksional,
6.
Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu.
Darwanto (dalam Bambang Warsita, 2008:101) menyatakan bahwa,
bentuk komunikasi juga dapat pula dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu :
1.
Komunikasi personal,
2. Komunikasi kelompok, terdiri dari komunikasi kelompok
kecil (ceramah, diskusi panel, seminar, sumbang saran, dan lain-lain) dan
kelompok besar,
3.
Komunikasi masa, yang dilakukan melaui pers, radio,
televise, film, dan lain-lain.
Komunikasi secara umum dapat diartikan
sebagai suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke
penerima pesan untuk memberitahu, pendapat, atau perilaku baik langsung secara
lisan, maupun tak langsung melalui media. Di dalam berkomunikasi
tersebut harus dipikirkan bagaimana caranya agar pesan yang disampaikan
seseorang itu dapat dipahami oleh orang lain. Untuk mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, orang dapat menyampaikan dengan berbagai bahasa termasuk bahasa
matematis.
Dalam situasi belajar,
komunikasi memegang peranan yang penting. Komunikasi merupakan suatu bagian
dari pengajaran. Komunikasi diperlukan untuk:
1. Membangkitkan dan
memelihara perhatian siswa.
2. Memberitahukan dan
memperlihatkan hasil belajar yang diharapkan.
3. Merangsang siswa untuk
mengingat kembali hal-hal yang bertalian dengan topik-topik tertentu.
4. Menyajikan stimulus
untuk mempelajari suatu konsep, prinsip atau masalah.
5. Memberi bimbingan siswa
dalam belajar.
6. Menilai hasil belajar
siswa.
No comments:
Post a Comment