Model
pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan
model pembelajaran yang menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil yaitu empat
sampai enam orang (Trianto
2009: 167). Pada umumnya kelompok bersifat
heterogen, dalam arti setiap siswa yang ada dalam kelompok memiliki tingkat
kemampuan akademis yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah). Dengan gender
yang berbeda (laki-laki dan perempuan) dan
jika kemungkinan dari ras, suku budaya yang berbeda. Dengan pembagian kelompok
jelaslah pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan
permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran.
Menurut Trianto
(2009:
55) terdapat empat prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut
:
a.
Prinsip Ketergantungan
Positif
Prinsip
ketergantungan positif merupakan ketergantungan semua anggota kelompok untuk
mencapai keberhasilan penyelesaian tugas kelompok dengan adanya pembagian tugas.
b.
Tanggung jawab
perseorangan
Prinsip
ini merupakan konsekuansi prinsip yang pertama, yaitu setelah ada pembagian
tugas maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggungjawab sesuai dengan
tugasnya.
c.
Interaksi tatap muka
Pembelajaran
kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota
kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling
membelajarkan, sehingga dapat memberikan pengalaman yaang berharga kepada
setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan,
memanfaatkan kelebihan masing-masing dan saling mengisi kekurangan
masing-masing.
d.
Partisipasi dan
komunikasi
Pembelajaran
kooperatif mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dan belajar berkomunikasi
dengan baik misalkan menyatakan ketidak setujuan dengan cara yang baik maupun
ketika akan menyampaikan gagasan untuk keberhasilan kelompok.
Sumber :
-
Trianto. 2009. Mendesain
Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana Perdana Media Group.
No comments:
Post a Comment