Tuesday, September 10, 2013

Kemampuan Pemahaman Konsep


     Kemampuan Pemahaman Konsep
Kemampuan berarti kesanggupan; kecakapan ; kekuatan (KBBI, 1990 : 553), pemahaman berarti proses, perbuatan, cara memahami atau memahamkan, (KBBI, 1990 : 636), sedangkan konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita dapat mengelompokkan objek ke dalam contoh dan non contoh, (Suherman, 2003 : 33).
Menurut Gagne (dalam suherman, 2003 : 33) dalam belajar matematika ada dua objek yang dapat diperoleh siswa, yaitu objek langsung dan objek tak langsung. Objek tak langsung yaitu kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika, dan tahu bagaimana semestinya belajar. Sedangkan objek langsung berupa fakta, keterampilan, konsep dan aturan. Jadi, berdasarkan uraian di atas, konsep merupakan objek tak langsung dari matematika yang dapat diperoleh oleh siswa.
Menurut Firdaus (2006 : 1), Salah satu mitos sesat seputar matematika menyatakan bahwa matematika selalu berhubungan dengan kecepatan menghitung. Memang berhitung adalah bagian tak terpisahkan dari matematika, terutama pada tingkat SD. Tetapi, kemampuan menghitung secara cepat bukanlah hal terpenting dalam matematika. Yang terpenting adalah pemahaman konsep. Melalui pemahaman konsep, kita akan mampu mengadakan analisis (panalaran) terhadap permasalahan (soal) untuk kemudian mentransformasikan ke dalam model dan bentuk persamaan matematika, baru kemampuan menghitung diperlukan. Itupun bukan sesuatu yang mutlak, sebab pada saat ini telah banyak beredar alat bantu menghitung seperti kalkulator dan komputer. Jadi mitos yang lebih tepat adalah bahwa matematika selalu berhubungan dengan pemahaman dan penalaran.
Matematika adalah mata pelajaran yang diajarkan dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan menengah. Selain mempunyai sifat yang abstrak, pemahaman konsep matematika yang baik sangatlah penting karena untuk memahami konsep yang baru diperlukan prasyarat pemahaman konsep sebelumnya.
Pada kurikulum 2004 Standar Kompetensi Pembelajaran Matematika SMP/MTS (dalam Tim PPPG Matematika, 2005 : 86) dinyatakan bahwa kemampuan yang perlu diperhatikan dalam penilaian pembelajaran matematika antara lain adalah pemahaman konsep dan prosedur (algoritma). Lebih jauh dinyatakan bahwa siswa dikatakan memahami konsep bila siswa mampu mendefinisikan konsep, mengidentifikasi dan memberi contoh atau bukan contoh dari konsep. Sedang siswa dikatakan memahami prosedur jika mampu mengenali prosedur atau proses menghitung yang benar dan tidak benar.
Pada petunjuk teknis peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas No 506/C/PP/2004 tanggal 11 November 2004 (dalam Tim PPPG Matematika, 2005 : 86) tentang penilaian perkembangan anak didik SMP dicantumkan indikator dari kemampuan pemahaman konsep sebagai hasil belajar matematika. indikator tersebut adalah :
1)   menyatakan ulang sebuah konsep ;
2)   mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya ;
3)   memberi contoh dan non contoh dari konsep ;
4)   menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis ;
5)   mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep ;
6)   menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu ;           
7)   mengaplikasikan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah.
Pemahaman konsep merupakan salah satu kecakapan matematika. Dalam pemahaman konsep, siswa mampu untuk menguasai konsep, operasi dan relasi matematis. Pembelajaran matematika realistik memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali dan merekonstruksi konsep-konsep matematika.

Sumber :
- Kamus Besar Bahasa Indonesia

- Suherman, E dkk.2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: FMIPA UPI. 
- Firdaus, Wildaiman. 2006. Lima Mitos Sesat Seputar Matematika. Bandung: Ponpes Al-Masudiyah. Tersedia di http://www.pikiran_rakyat.com/cetak/2006/082006/cakrawala/profil.html
- Tim PPPG Matematika. 2005. Materi pembinaan matematika SMP di Daerah tahun 2005.
Yogyakarta: Depdiknas

No comments:

Post a Comment