Metode Ekspositori
Wina Sanjaya (2008:179) menyatakan bahwa
metode ekspositori merupakan
bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher
centered approach). Dikatakan demikian, sebab guru memegang peran yang sangat
dominan. Melalui metode ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara
terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai
siswa dengan baik. Fokus utama metode ini adalah kemampuan akademik siswa
(academic achievement student).
Menurut Wina Sanjaya (2008:181) dalam penggunaan metode ekspositori
terdapat prinsip-prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan oleh setiap guru
antara lain :
a.
Berorientasi
pada Tujuan
Walaupun
penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam metode ini, namun tidak
berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran, justru tujuan
itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan metode ini.
b.
Prinsip
Komunikasi
Proses
pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada
proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau
sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini
adalah materi pelajaran yang telah diorganisir dan disusun dengan tujuan
tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai
sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan.
c.
Prinsip
Kesiapan
Dalam teori
belajar koneksionisme, “kesiapan” merupakan salah satu hukum
belajar.
Inti dari hukum ini adalah
guru harus terlebih dahulu memosisikan siswa dalam keadaan siap baik secara
fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran. Jangan memulai pelajaran,
manakala siswa belum siap untuk menerimanya.
d.
Prinsip
Berkelanjutan
Proses
pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari
materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat
itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya.
Pada Pelaksanaannya metode ekspositori memiliki prosedur-prosedur
pelaksanaan, secara garis besar digambarkan oleh Wina Sanjaya (2008) sebagai
berikut :
a.
Persiapan
(Preparation)
Tahap persiapan
berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Dalam metode
ekspositori, keberhasilan pelaksanaan pembelajaran sangat bergantung pada
langkah persiapan. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan yaitu :
1)
Mengajak
siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.
2)
Membangkitkan
motivasi dan minat siswa untuk belajar.
3)
Merangsang
dan mengubah rasa ingin tahu siswa.
4)
Menciptakan
suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
b.
Penyajian
(Presentation)
Tahap penyajian
adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah
dilakukan. Hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah bagaimana
materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. Oleh
sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan langkah
ini diantaranya : penggunaan bahasa, intonasi suara, menjaga kontak mata dengan
siswa, serta menggunakan kemampuan guru untuk menjaga agar suasana kelas tetap
hidup dan menyenangkan.
c.
Korelasi
(Correlation)
Tahap korelasi
adalah langkah yang dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran,
baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yang telah dimiliki siswa
maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan
motorik siswa.
d.
Menyimpulkan
(Generalization)
Menyimpulkan
adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah
disajikan. Sebab melalui langkah menyimpulkan, siswa dapat mengambil inti sari
dari proses penyajian. Menyimpulkan berarti pula memberikan keyakinan kepada
siswa tentang kebenaran suatu paparan. Sehingga siswa tidak merasa ragu lagi
akan penjelasan guru. Menyimpulkan bisa dilakukan dengan cara mengulang kembali
inti-inti materi yang menjadi pokok persoalan, memberikan beberapa pertanyaan
yang relevan dengan materi yang diajarkan, dan membuat maping atau pemetaan
keterkaitan antar pokok-pokok materi.
e.
Mengaplikasikan
(Aplication)
Tahap
aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses
pembelajaran ekspositori. Sebab melalui langkah ini guru akan dapat
mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi
yang telah diajarkan. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini diantaranya,
dengan membuat tugas yang relevan, serta dengan memberikan tes materi yang
telah diajarkan untuk dikerjakan oleh siswa.
Sumber :
-
Sanjaya, Wina.2005. Pembelajaran dalam implementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana.
No comments:
Post a Comment