Friday, September 13, 2013

Metode Mind-Map



Metode Mind-Map
a.       Pengetian Mind-Map
      Menurut Hudojo Mind-Map (peta pikiran) adalah keterkaitan antara konsep suatu materi pelajaran yang direpresentasikan dalam jaringan konsep yang dimulai dari inti permasalahan sampai pada bagian pendukung yang mempunyai hubungan satu dengan lainnya, sehingga dapat membentuk pengetahuan dan mempermudah pemahaman suatu topik pelajaran.[1] Sedangkan menurut Arends dalam basuki menuliskan bahwa Mind-Map (peta pikiran) merupakan suatu cara yang baik bagi siswa untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi baru. Dengan penyajian peta konsep yang baik maka siswa dapat mengingat suatu materi dengan lebih lama lagi.[2]
Iwan Sugiarto menerangkan bahwa Mind-Map (peta pikiran) merupakan suatu metode pembelajaran yang sangat baik digunakan oleh guru untuk meningkatkan daya hafal siswa dan pemahaman konsep siswa yang kuat, siswa juga dapat meningkatkan daya kreatifitas melalui kebebasan berimajinasi.[3] Lebih lanjut Iwan Sugiarto  menerangkan bahwa Mind-map (peta pikiran) adalah eksplorasi kreatif yang dilakukan oleh individu tentang suatu konsep secara keseluruhan, dengan membentangkan subtopik-subtopik dan gagasan yang berkaitan dengan konsep tersebut dalam satu presentasi utuh pada selembar kertas, melalui penggambaran simbol, kata-kata, garis, dan tanda panah.[4]
Prinsipnya sederhana, cukup anda ikuti kemana otak berpikir, apa yang terlintas, apa yang teringat, dan tuliskan di atas kertas dalam bentuk coretan yang berkait-kaitan. Coretan tersebut dimulai dari tengah kertas sebagai pusat, kemudian mengembang keluar ke arah tepi kertas. Inilah konsep radiant thinking. And beroperasi dengan membentuk kaitan yang sangat kompleks dengan puluhan ribu sel otak lainnya. Kaitan-kaitan ini terutama dibuat ketika cabang utama dan terbesarnya (akson) membuat ribuan hubungan dengan tombol kecil pada ribuan cabang dari ribuan sel otak lainnya. Setiap titik kontak dikenal sebagai sinapsis. Ketika sebuah pesan elektromagnetik biokimia (impuls syaraf) berjalan menuruni akson, pesan tersebut dilepaskan melalui tombol sinaptik, yang menghubungkannya ke punggung dendritik. Mind-map sesuai digunakan untuk pemikiran linier.[5]
Metode Peta Pikiran (mind-map) adalah diagram istimewa yang cara kerjanya sama dengan cara kerja otak dan dapat membantu berfikir, membayangkan, mengingat dan merencanakan serta memilih informasi. Singkatnya mind-map adalah alat sempurna untuk membantu belajar dan mengulang pelajaran. Mind-Map metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi. Tony Buzan, pencipta metode mind-map ini, terinspirasi oleh komputer di tahun 1971 yang dilengkapi dengan manual pemakaian hingga ribuan lembar. Dia heran, mengapa otak manusia yang jauh lebih hebat tidak disertai manual penggunaan? Maka dia menciptakan alat mind-map sebagai cara memaksimalkan kerja otak.[6]
Pada tahun 1975, Tony Buzan telah mengembangkan suatu metode pembelajaran dalam dunia pendidikan yang dapat melatih siswa berpikir dengan lebih berdayaguna, yaitu suatu metode yang terkenal dengan istilah Mind-Map (peta pikiran) dan sejak itu metode Mind- Map (peta pikiran) berkembang dan telah banyak dipergunakan dalam pembelajaran.[7]
b.      Fungsi Mind-Map
Mind-map dapat membantu kita dalam banyak hal! berikut ini hanyalah beberapa diantaranya. Mind-map dapat membantu kita untuk: [8]
1)       Merencana;
2)       Berkomunikasi;
3)       Menjadi lebih kreatif;
4)       Menghemat waktu;
5)       Menyelesaikan masalah;
6)       Memusatkan perhatian;
7)       Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran;
8)       Mengingat dengan lebih baik;
9)       Belajar menjadi cepat dan efisien;
10)     Melihat “gambar keseluruhan”;
c.       Tujuh Langkah Dalam Membuat Mind-Map[9]
1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya   diletakkan mendatar.
2) Gunakan gambar atau foto untuk ide pusat anda. Mengapa? Karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membantu kita tetap terfokus, membantu kita berkonsentrasi dan mengaktifkan otak kita.
3)   Gunakan warna.
4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ketingkat satu dan dua dan seterusnya;
5)  Buatlah  garis hubung yang melengkung,
6)  Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis;
7)  Gunakan gambar
d.       Langkah-langkah Sebelum Membuat Mind-Map[10]
     Langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika akan membuat mind-map, bahan bacaan yang berasal dari buku teks. Yaitu:
1)   Membaca teks secara keseluruhan
Dengan membaca teks secara menyeluruh maka akan mengetahui isi cerita. Sewaktu membaca teks beri tanda pada kata-kata yang dianggap penting untuk mencatat di mind-map;
2)   Mengenali tipe teks
Sebelum membuat mind-map, maka harus menemukan desain yang cocok untuk masing-masing teks yang spesifik. Setelah membaca teks maka akan mengetahui desain yang sesuai untuk mind map yang akan dibuat. Secara sederhana sebuah teks dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok:
a). Komparasi (perbandingan)
Sebuah teks dikategorikan komparasi apabila teks tersebut terdapat perbandingan antara A dan B, antara yang baik dan yang jelek dan sebagainya;
b) Kronologi atau rangkaian peristiwa
Teks tersebut mempunyai sebuah awal dan akhir yang jelas, misalnya biografi, sejarah, proses dan sebagainya. Desain ini biasanya sesuai dengan arah jarum jam;
c) Presentasi (paparan)
Apabila cerita tanpa permulaan atau akhir yang jelas, apabila kata-kata dipaparkan tanpa urutan yang khusus, maka bisa didesain sesuai dengan keinginan;
3)   Menulis mind-map
Pada saat membaca maka telah memperoleh kata-kata penting yang telah diberi tanda, tahap ini adalah tahap menulis kata-kata  penting pada mind-map. Setelah menulis kata utama maka dihubungkan dengan garis hubung pada kata-kata yang menjadi cabang dari kata-kata utama.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa metode Mind-Map (peta pikiran) adalah metode yang di rancang oleh guru untuk membantu siswa dalam proses belajar, menyimpan informasi berupa materi pelajaran yang diterima oleh siswa pada saat pembelajaran, dan membantu siswa menyusun inti-inti yang penting dari materi pelajaran kedalam bentuk peta atau grafik sehingga siswa lebih mudah memahaminya.



[1] Hudojo, H. et al. 2002. Peta Konsep. Jakarta: Forum Diskusi Pusat Perbukuan Depdiknas. hal, 9
[2] Basuki T. 2000. Brainware Management: Generasi kelima Manejemen Manusia. Jakarta: Media Komputindo. hal, 25
[3] Iwan Sugiarto. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berpikir. Bandung: Kaifa. hal, 75
[4] Ibid. hal, 76
[5] Ibid, hal. 14
[6] Hernowo. 2004. Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara Menyenangkan. Bandung: Mizan, hal. 13
[7] http://www.tonybuzan.edu.sg/oldsite/mindmap.html: diunduh tanggal 1 Januari 2013, jam 20.15
[8] Tony Buzan. 2005 . Buku Pintar Mind -Map. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. hal, 6
[9] Tony Buzan. Ibid. hal, 15-16
[10] Ingemar Svantesson. 2004.  Learning Maps and Memori Skills. Jakarta: Gramedia. hal. 127

No comments:

Post a Comment